Laman

Sabtu, 19 Maret 2016

Haul Syeikh Thoyfur bin Abdurrahman Di Pondok Al-Falah Somolangu Wetan

Asy_Syeikh Thoyfur Bin Abdurrahman Al-Hasani

Presiden Hadiri Maulid Di Pon-Pes Al-falah Somolangu Wetan
Matahari baru terbit. Namun grengseng peringatan Maulid Nabi di Pesantren Al Falah, Somalangu, Desa Sumberadi, sekitar 3 km utara kota Kebumen, Jumat (14/5), telah terasa. Panitia hilir mudik sibuk menata tarub.Aparat Polres dan Kodim 0709 sudah berada di sana. Juga sejumlah personel Paspampres berbadan kekar, berbaju seragam safari hitam-hitam.
Sementara itu sejumlah santri, terutama santri wanita, berdatangan ke pondok yang diapit perkampungan itu. Tak kalah sibuk, puluhan pedagang kaki lima yang hendak berjualan makanan, mainan, dan lain-lain.
Para pedagang itu sudah menggelar dasaran di sepanjang jalan pada radius ratusan meter. Mereka berjejer di tepi jalan dari arah utara atau Desa Candimulyo dan dari arah timur melewati Pondok Al Kahfi, Somalangu Wetan.
Wajah pengasuh Pesantren Al Falah, KH Musyafa Ali (62), terlihat sumringah. Dia mengaku terkejut Presiden bakal hadir di pesantren itu. Dia pun menyatakan siap menjadi tuan rumah kegiatan silaturahmi alim ulama se-Kebumen hari ini.
Kisah Nabi
Menanggapi rencana kunjungan Presiden hari ini, Kiai Musyafa menyatakan semua merupakan rahmat Allah. "Namun kita harus tawadu, taat, dan terus-menerus berdoa," kata dia.
Itulah yang selalu ditanamkan kepada puluhan ribu murid Tariqah Sadiriyah. Ajaran utamanya tidak lain adalah Iba' Rasulullah atau selalu mengikuti ajaran Rasulullah yang senantiasa berusaha dekat dengan Tuhan melalui media atau wazilah zikir.
''Kami hanya meneruskan ajaran Rasulullah yang selalu membukakan pintu surga dan supaya diberi rahmat oleh Allah dan kelapangan jalan masuk surga,'' kata suami Hj Sathiyah (48), salah satu keturunan kiai di Pondok Somalangu, itu.
Kiai Musyafa menyitir penggalan kisah Nabi Nuh ketika hendak mendarat di bumi. Kala itu, konon, semua gunung yang tinggi dan besar sudah membayangkan bakal didatangi Nabi Nuh.
''Rombongan Nabi Nuh pasti mampir di sini,'' ujar dia, menirukan ucapan gunung-gunung dalam kisah itu.
Ada satu gunung kecil dan tak begitu terkenal cuma bisa berharap sembari tekun berdoa agar Nabi Nuh dan rombongan sudi mendatangi. ''Kisah Nabi Nuh itu seperti yang terjadi saat ini. Saya tak menduga, kaget, campur gembira Presiden bersedia datang ke sini,'' kata dia.
Sejak tahun 1990-an di Somalangu ada dua pondok. Pondok Al Kahfi kini diasuh KH Afiffudin Khanif (Gus Afif) berada di sebelah barat atau hanya berjarak kurang 100 m dari Pondok Al Falah yang diasuh KH Musyafa Ali. Kiai Musyafa mengakui, Somalangu hanya satu, namun kini ada dua pondok.
Syeikh Abdurrahman Al-Hasani Somalangu
Menilik sejarahnya, dulu Somalangu merupakan situs purbakala. Karena, di kawasan itu pernah ditemukan yoni dari batu andesit. Somalangu didirikan Syekh Abdul Kahfi Awwal yang tercatat sebagai mantan pejabat tinggi dalam ketentaraan Yaman.
Salah satu keturunannya yang terkenal sebagi tokoh pergerakan Angkatan Oemat Islam (AOI) tak lain KH Mahfudz Abdurrahman. Menurut pendapat sejarawan Kuntowijoyo yang meneliti tentang AOI, Kiai Mahfudz dilahirkan pada tahun 1901.
Ayahnya Syekh Abdurrahman menurunkan banyak ulama. Dia disebut-sebut wafat tahun 1938 di Jeddah dan pernah ikut Perang Dunia I di pihak Turki
Kini, jamaah tariqah Kiai Musyafa disebut-sebut 25.000 orang. Mereka tersebar di beberapa daerah di Jawa dan Sumatera. ''Kami baru saja 10 hari diundang santri di Lampung dan Riau,'' ujar Kiai Musyafa.(Komper Wardopo-86)

KEBUMEN – Puluhan ribu jamaah Jam’iyyah Thoriqoh Syadziliyyah dari berbagai daerah di Indonesia memadati Pondok Pesantren Al Falah, Somolangu Wetan, Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen, Kamis (4/6). Jamaah tersebut berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, bahkan sampai Sumatera dalam rangka menghadiri Haul Syekh Abdurrahman dan puteranya Asyekh Thoifur.
Maqom Asy_Syeikh Thoyfur Abdurrahman
Sebagian jamaah dari luar daerah sudah datang jauh hari sebelumnya dengan menginap di rumah warga yang berada di sekitar pondok pesantren. Adapun jamaah yang berasal dari Kebumen, datang secara rombongan menggunakan bus hingga mobil pribadi.
Puncak acara haul ditandai dengan pembacaan kitab Al Barzanji oleh Mursyid Thoriqoh Syadziliyyah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Falah KH Musyaffaí Ali. Jamaah yang meluber hingga di jalan dan rumah warga, khusyuk mengikuti bacaan shalawat.
Putra Mursyid Thoriqoh Syadziliyyah Muh Zulvian Ikvina atau akrab disapa Gus Ulvi menjelaskan, Jamíiyyah Thoriqoh Syadziliyyah mempunyai dua agenda besar setiap tahun. Yaitu bulan maulid memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan bulan Sya’ban untuk memperingati Haul Syekh Abdurrahman dan puteranya Asyekh Thoifur beserta seluruh masyayikh Thoriqoh Syadziliyyah.
Setiap peringatan semacam ini digelar, selalu dihadiri oleh puluhan ribu jamaah tariqoh syadziliyyah dan para santri alumni pondok pesantren tersebut. “Acara selalu dihadiri puluhan ribu jamaah thoriqoh dan para santri, alumni Pesantren Al Falah,”ujar Gus Ulvi kepada koran ini di sela-sela acara, kemarin.
Komplek Pon-Pes Al-Falah Somolangu Wetan
Tariqoh Syadziliyyah amalan dzikir di Pondok Pesantren Al Falah Somolangu Wetan yang ada sejak 1956 ini sebagai salah satu dari 44 tariqoh yang ada di dunia. “Thoriqoh Syadziliyyah terus berkembang sejak tahun 1956. Sekarang jamaahnya sudah mencapai empat puluh ribu. Mereka tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera,” ungkapnya.
Menilik sejarahnya, dulu Somalangu merupakan situs purbakala. Karena, di kawasan itu pernah ditemukan yoni dari batu andesit. Somalangu didirikan Syekh Abdul Kahfi Awwal yang tercatat sebagai mantan pejabat tinggi dalam ketentaraan Yaman.
Salah satu keturunannya yang terkenal sebagi tokoh pergerakan Angkatan Oemat Islam (AOI) tak lain KH Mahfudz Abdurrahman. Ayahnya Syekh Abdurrahman menurunkan banyak ulama. Dia disebut-sebut wafat tahun 1938 di Jeddah dan pernah ikut Perang Dunia I di pihak Turki.
Kehadiran puluhan ribu jamaah, dimanfaatkan ratusan pedagang sehingga sekitar pondok menjadi pasar tiban. Berbagai barang ditawarkan. Arena permainan anak-anak juga ikut ambil bagia.(ori)

Sumber:Somalangu1475.Blogspot.com

Tidak ada komentar: