Laman

Jumat, 01 April 2016

Mbah Kyai Dalhar Watu Congol


Mbah KHR.Nahrowi Dalhar,lahir di dukuh Santren,Gunung Pring,Muntilan,Magelang pada hari Rabu Pon,10 Syawal 1286H/12 Januari 1870M.beliau adalah putra dari KR.Abdurrahman bin KR.Abdurrauf bin KR.Hasan Tuqo (Raden Bagus Kemuning) ibni Amangkurat III.
Walaupun beliau berasal dari keturunan Raja,yang seharusnya pantas menyandang gelar Raden.Namun gelar tersebut tak pernah beliau nampakan atau sandang sekalipun,karena sikap tawadhu' atau andap asor adalah ciri khas kepribadian beliau yang segala tindak tanduknya sangat merakyat.sehingga jarang masyarakat umum yang mengetahui asal usul beliau,dan hanya akrab dipanggil ditelinga masyarakat dengan sebutan "Mbah Kyai Dalhar"saja.
Konon cerita,ketika mbah Kyai Abdurrahman ayah dari mbah Kyai Dalhar mondok di pesantren Siwalan Panji,Sidoarjo,Jawa Timur.beliau sempat bertemu dengan Asy_Syeikh As_Sayyid Ibrahim Al-Jilani Al-Hasani (Syeikh Abdul Kahfi II).di pesantren tersebut konon mbah Kyai Abdurrahman pernah menjadi juru masak dari Syeikh Abdul Kahfi II.Dan dari persahabatan tersebut,mbah Kyai Abdurrahman pernah berkata kepada Syeikh Abdul Kahfi II bahwa jika kelak beliau menikah dan mempunyai putra laki-laki maka anak tersebut akan beliau khidmahkan kepada Syeikh Abdul Kahfi II di Somalangu.
Benarlah kemudian,setelah mbah Kyai Abdurrahman menikah dan mempunyai putra yang diberi nama "Nahrowi" setelah menginjak usia remaja,kemudian beliau bawa ke Pon-Pes Al-Kahfi Somalangu untuk di pasrahkan kepada Syeikh Abdul Kahfi II.
Setelah 8 tahun mondok di Pon-Pes Al-Kahfi Somalangu antara usia ±23 tahun,kemudian mbah Kyai Dalhar mendapat tugas dari Syeikh Abdul Kahfi II untuk mendampingi putra tertuanya yaitu Sayyid Abdurrahman Al-Hasani berangkat belajar ke Mekkah.Keduanya dipasrahkan kepada Syeikh As_Sayyid Muhammad Babashol Al-Hasani yaitu Sohib dari Syeikh Abdul Kahfi II yang masyhur ke'aliman,kewalian dan sadahnya pada waktu itu.Yang berasal dari Hadramaut,Yaman dan bermukim di Misfalah,Mekkah.
Kemudian keduanya berangkat dari Somalangu ke Mekkah melalui Pelabuhan Tanjung Mas,Semarang.Konon cerita ketika keduanya menuju Semarang,sepanjang dan sejauh perjalanan yang mereka tempuh,mbah Kyai Dalhar lebih memilih dengan berjalan kaki sambil menuntun kuda yang dinaiki oleh Sayyid Abdurrahman Al-Hasani walaupun beliau sudah dipersilahkan untuk menaiki kuda secara bersama oleh Sayyid Abdurrahman,namun karena sikap takdzim'nya kepada putra sang guru.
Setelah 25 tahun akhirnya mbah Kyai Dalhar menyelesaikan pendidikannya di tanah Haram Mekkah.Dan Sayyid Abdurrahman hanya belajar sebentar karena diminta oleh ulama Mekkah untuk membantu mengamankan tanah Haram dari pasukan sekutu.Ketika pulang dari Mekkah kemudian mbah Kyai Dalhar membuka Pesantren ditanah baru yang kemudian dikenal dengan nama Pesantren Darussalam,Watu Congol
Sumber : Http://Somalangu1475.Blogspot.com

Tidak ada komentar: